Dislike: Unfairness

Sepiring buah dalam porsi menggunung tergeletak diatas meja sebelah mejanya H yang notabene duduk di depan-arah diagonal saya. Buah-buahan itu punya H, dan saya pun meminta sepotong. Jawaban H membuat lahirnya dialog selanjutnya seperti ini:

Saya: “H, kenapa pas Pak A dan M yang minta, lo langsung ngasih, sementara ketika gw yang minta, lo terlebih dulu bilang kalo buahnya itu buah kemaren lah dan lain-lain, baru setelahnya mau ngasi gw?”

H tertegun. Tampak terkejut dengan pertanyaan saya.

H: “Pertanyaan lo kayak soal TOEFL, Ke. Gw bingung jawabnya”

‘Bingung’? Yakin tuh, bingung?

.
.
..
…i’m actually kinda half sad-half mad, but this apparently makes me promise myself that i won’t ask for something again from H. Anything. Anything. No more. This is more than enough.
I DON’T CARE!!!
😦 😦 😦

Leave a comment